SISTEM
ENDOKRIN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah
Biologi Umum yang diampu oleh Dra. Susi Sutjihati
Disusun Oleh :
•
ARUM
PUSPITA DEWI : 036110002
• NUR CITRA :
036110074
• RENI YULIANI : 036110013
• RIFA RAHMANIAH : 036110085
•
SITI
AMINAH : 036110042
Kelas : 1-A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2010
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas rahmat dan
hidayah serta izin-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah Biologi Umum
mengenai “SISTEM ENDOKRIN ”.
Penyusunan makalah ini tidak dapat
terselesaikan dengan baik tanpa adanya kerjasama dalam kelompok kami serta
bimbingan dari dosen Biologi Umum Ibu Dra. Susi Sutjihati.
Kami
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam perbaikan
makalah ini. Walaupun demikian, kami berharap penulisan makalah ini bermanfaat
bagi kami khususnya dan para pembaca umumnya, sehingga dapat melengkapi
khasanah ilmu pengetahuan yang senantiasa berkembang dengan cepat.
Bogor, 18 Januari 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar
belakang
1.2 Perumusan
masalah
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika
penulisan
Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian hormon
dan sistem endokrin
2.2
Fungsi sistem endokrin
2.3 Aktivitasnya kelenjar buntu atau kelenjar endokrin
2.4 Macam-macam kelenjar endokrin
2.4.1 Hipotalamus
2.4.2 Kelenjar pituiri atau hipofisis
2.4.3 Kelenjar pineal
2.4.4 Kelenjar tiroid
2.4.5 Kelenjar anak gondok
2.4.6 Kelenjar anak ginjal (adrenal)
2.4.7 Pankreas
2.4.8 Kelenjar kelamin
2.4.9 Kelenjar timus
Bab III
Penutup
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sistem
endokrin merupakan salah satu materi pembelajaran biologi yang sangat penting
dalam kehidupan makhluk hidup. Hormon-hormon ini mengendalikan atau memacu
pertumbuhan, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku makhluk hidup.hormon di
angkut oleh darah.
Hormon
dalam tubuh ada yang bekerja sepanjang hidup dan ada yang bekerja pada waktu
tertentu. Hormon yang mengatur metabolisme aktif selama manusia itu hidup.
Namun,hormon pertumbuhan hilang setelah manusia berumur 20-25 tahun. Melalui
darah,homon-hormon itu kemudian secara umum mempengaruhi jaringan-jaringan, berbagai
organ maupun sistem organ lain.beberapa hormon juga hanya memiliki pengaruh
lokal ditempat yang menghasilkannya. Dalam hubungan dengan susunan saraf,
hormon sampai batas tertentu berfungsi menjaga keseimbangan regulasi dan
bekerjanya berbagai bagian dalam tubuh. Hormon-hormon saling mempengaruhi daya
kerja masing-masing. Sebagian hormon mempengaruhi secara langsung, sebagian
lagi melalui mekanisme pembalikan hipotalamus dan hipofisis.
1.2
Perumusan
Masalah
Adapun perumusan masalah dalam makalah
ini adalah :
1.
Apa yang dimaksud
sistem endokrin?
2.
Apa fungsi dari sistem
endokrin?
3.
Apa kelainan yang
berkaitan dengan sistem endokrin?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk :
2. Memberikan
pengetahuan mengenai sistem endokrin.
3. Mengetahui
berbagai penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan dan kelebihan hormon.
4. Mengetahui
kerja hormon dalam tubuh.
1.4 Sistematika Penulisan
Bab I
Pendahuluan
1.5 Latar
belakang
1.6 Perumusan
masalah
1.7 Tujuan
1.8 Sistematika
penulisan
Bab
II
Pembahasan
2.1
Pengertian hormon dan sistem endokrin
2.2
Fungsi sistem endokrin
2.3 Aktivitasnya kelenjar buntu atau kelenjar endokrin
2.4 Macam-macam kelenjar endokrin
Bab III
Penutup
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hormon
dan Sistem Endokrin
Hormon berasal dari
bahasa yunani yaitu hormaein yang
berarti menggiatkan atau memacu. Hormon adalah getah yang di hasilkan oleh
suatu kelenjar dan langsung di edarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai
saluran khusus, sehingga sering di sebut sebagai kelenjar buntu atau kelenjar
endokrin.
Sistem
endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan
dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem
endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
2.2 Fungsi Sistem Endokrin
Beberapa fungsi sistem endokrin, yaitu :
1.
Mengontrol
aktivitas kelenjar tubuh
2.
Merangsang
aktivitas kelenjar tubuh
3.
Merangsang
pertumbuhan jaringan
4.
Mengatur
metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus
5.
Mempengaruhi
metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat
6.
Memacu
pertumbuhan reproduksi dan tingkah laku.
2.3 Aktivitas
Kelenjar Buntu atau Kelenjar Endokrin
Berdasarkan aktivitasnya kelenjar buntu di bedakan
menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
a. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang
memegang peranan dalam metabolisme.
b. Kelenjar yang bekerja mulai masa tertentu, misalnya hormon
kelamin.
c. Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu saja, misalnya
hormon pertumbuhan dan hormon timus.
2.4 Macam – macam kelenjar endokrin
Hipotalamus terletak di
otak depan dan berfungsi penting dalam pengaturan homeostatis.hipotalamus
menyekresikan hormon-hormon yang mengatur aktivitas dari kelenjar
hipofisis(pituitari). hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus merupakan
sekresi dari sel-sel neurosekretori.
Hormon dan Fungsi hormon
dari hipotalamus
No
|
Hormon yang Dihasilkan
|
Fungsi
|
1.
|
Hormon penggiat kortikotropin atau
Corticotrophic Releasing Factor ( CRF )
|
Merangsang lobus anterior hipofisis
agar mensekresi Ardrenocorticotrophic
Hormone ( ACTH )
|
2.
|
Hormon penggiat hormon tumbuh atau
Growth Hormone Factor ( GRF )
|
Merangsang pengeluaran hormon tumbuh
Somatotrophic Hormone ( STH )
|
3
|
Hormon penggiat tirotrofik
Thyrotrophic Releasing Faktor ( TRT )
|
Merangsang lobus anterior hipofisis
mensekresi thyroiding stimulating hormone (TSH)
|
4
|
Hormon penggiat hormon FSH atau
follice stimulating hormon releasing factor (FRF)
|
Merangsang lobus anterior mensekresi
FSH (follice stimulating hormone)
|
5
|
Hormon penggiat hormon LH atau LRF
(Luteinizing Hormon Releasing Factor)
|
Merangsang lobus anterior mensekresi
LH (Luteinizing Hormone)
|
2.4.2 Kelenjar pituiri atau hipofisis
Terletak di dasar otak besar. Meskipun ukuran kelenjar ini sangat
kecil namun memegang peranan yang sangat penting dalam koordinasi kimia tubuh.
Kelenjar ini sering disebut “ master of glands ” atau “ Kelenjar raja ” karena
sekresinya digunakan untuk mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya.
Artinya, Kelenjar endokrin lain baru mensekresi hormon setelah mendapatkan
kiriman hormon dari kelenjar hipofisis.
Kelenjar hipofisis terdiri dari tiga lobus yaitu :
a.
Lobus
anterior ( depan )
Hipofisis
bagian anterior disebut adenohipofisis. Hormon dan fungsinya yang dihasilkan
hipofisis anterior :
Hormon yang
dihasilkan
|
Fungsi
|
Hipofisis anterior:
Somatotrophic Hormone
(STH) atau hormon pertumbuhan
|
Mengendalikan pertumbuhan
tubuh.
kelebihan hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa dan kekurangan dapat mengakibatkan kekerdilan. |
Thyrotrophic Hormone (TH)
atau hormon perangsang tiroid
|
Mengendalikan kegiatan
kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin.
|
Adrenocorticotrophic
Hormone (ACTH)
|
Mengendalikan kegiatan
kelenjar adrenal dalam menghasilkan hormon glukokortikoid.
|
Follicle Stimulating
Hormone (FSH) berarti hormon perangsang pembentuk folikel
|
Wanita : mengatur
perkembangan ovarium, berpengaruh terhadap pemasakan folikel (calon pembentuk
gamet)
Pria : mengatur
perkembangan testis dan spermatogenesis
|
Luteinizing Hormone (LH)
|
Wanita : mempengaruhi
terjadinya ovulasi dan membentuk korpus luteum (badan kuning, pada
pembentukan ovum) dari folikel pada ovarium
Pria : mengatur sekresi
dari hormon testosteron dan aldosteron pada testis
|
Hormon Prolaktin (PRL)
|
Mempengaruhi pertumbuhan
kelenjar air susu dan memelihara korpus luteum, dan mengatur produksi hormon
progesteron yang dikeluarkan korpus luteum
|
Hipofisis bagian tengah:
Melanocyte Stimulating
Hormone (MSH)
|
Mensintesis melanin
(pigmen warna)
|
Hipofisis Posterior :
Antidiuretic Hormone
(ADH)
|
Mencegah pengeluaran urine
terlalu banyak, menimbulkan kontraksi otot usus, kandung kemih, kantong
empedu, menyempitkan pembuluh darah.
|
Oksitosin
|
Mempengaruhi pengeluaran
air susu, kontraksi uterus pada saat melahirkan, membantu transpor sperma,
memperngaruhi pengeluaran hipofisis anterior.
|
b.
Intermediet
( Tengah )
Hipofisis
bagian tengah hanya aktif di masa bayi dan menghasilkan hormon melanocyte
stimulating hormone (MSH) yang berfungsi untuk mensintesis melanin. Melanin
adalah pigmen kulit yang memberi warna hitam pada kulit. Jadi, jika hormon ini
tidak diproduksi, kulit akan kekurangan pigmen.
c.
Posterior (
belakang )
Hipofisis
bagian posterior disebut neurohipofisis. Lobus posterior dari kelenjar
hipofisis mengahsilkan dua jenis hormon, yaitu hormon antidiuretik (ADH) dan
hormon oksitosin.
Produksi
hormon secara berlebihan di sebut hiperfungsi atau hipersekresi. Pada masa
pertumbuhan (remaja)akan mengakibatkan pertumbuhan yang luar biasa gigantisme.
Bila kelainan ini terjadi setelah masa
pertumbuhan akan mengakibatkan akromegali yaitu pertumbuhan hanya terjadi pada
ujung-ujung tulang pipa misalnya ujung tulang jari dan dagu.
Produksi hormon
yang kurang dari normal disebut hipofungsi,mengakibatkan pertumbuhan terhambat
atau terjadi manusia kerdil.
2.4.3
Kelenjar Pineal (Epifise)
Terletak pada otak tengah. Kelenjar ini menghasilkan hormon melatonin.
Kelenjar pineal di duga membantu mengatur proses fisiologi siang dan malam
sehingga mempengaruhi pola tidur, selera makan dan suhu tubuh. Kelenjar ini
memiliki ukuran sebesar kacang ercis.
2.4.4
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di leher sebelah kanan kiri trakea.
Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin, triodotironin, serta kalsitonin.
Fungsi hormon ini cukup luas. Kelenjar gondok banyak mengandung pembuluh darah.
Bila kelebihan hormon ini pada orang dewasa dapat mengakibatkan
penyakit gondok eksoftalmu.tanda-tanda penyakit ini adalah mata menonjol,mudag
gugup,denyut nadi bertambah,mata lebar,nadi dan nafas cepat serta tidak
teratur,dan insomnia.Selain nafsu makan meningkat tetapi di iringi menurunnya
berat badan karena meningkatnya metabolisme dan gangguan pencernaan.
Kekurangan hormon tiroksin pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan
kretinisme,yaitu terjadinya pertumbuhan kerdil dan kemunduran mental.kekurangan
hormon tiroksin pada orang dewasa mengakibatkan mixudema,dengan gejala proses
metabolisme menurun,berat tubuh bertambah,gerakan lamban,berpikir dan berbicara
lambat,kulit tebal,dan rambut rontok.Tiroksin mengandung banyak iyodin.
Kekurangan iyodin dalam waktu lama dapat mengakibatkan pembengkakankelenjar
tiroid. Pembengkakan ini terjadi karena kelenjar harus berkerja keras agar
produksi tiroksin terjamin akibatnya kelenjar kondok mengembang dan munculah
menyakit gondok ( Goiter ). Penyakit ini ditandai dengan adanya pembengkakan di
daerah leher penderita.
2.4.5
Kelenjar Anak gondok ( Paratiroid )
Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat sepasang kelenjar kecil,
yaitu kelenjar anak gondok atau parotid. Kelenjar ini menghasilkan hormon
paratiroid, yang berfungsi untuk mengatur pertukaran zat kapur dan posfor dalam
darah.
Kekurangan hormon ini mengakibatkan tetanus dengan gejala kejang
pada tangan dan kaki, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. Apabila kelenjar ini
berkerja terlalu berlebihan mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang di
keluarkan dan dimasukan kembali kedalam serum darah. Akibatnya tulang penderita
mudah sekali patah dan di dalam urine banyak mengandung kapur dan fosfor,
sehingga dapat menimbulkan batu ginjal dan kegagalan ginjal.
2.4.6
Kelenjar anak Ginjal ( Adrenal )
Terletak di kutub sebelah atas setiap ginjal. Kelenjar ini terdiri
atas 2 bagian, yaitu sebelah luar berwarna kekuningan yang di sebut korteks dan
sebelah dalam di sebut medula.
Hormon –
hormon pada kelenjar adrenal
Nama
Kelenjar
|
Hormon
|
Fungsi
Hormon
|
Adrenal
( medula )
|
Adrenalin ( Epinefrin )
|
Mempercepat
kerja jantung, menaikan tekanan darah,
mempercepat perubahan glikogen menjadi glukosa pada hati, menaikan gula
darah, dan mengubah glikogen menjadi asam laktat pada otot.
|
Noradrenalin (Norepinefrin)
|
Menurunkan
tekanan darah dan denyut jantung. Biasanya adrenalin dan noradrenalin
berkerja antagonis.
|
|
Adrenal
( Korteks )
|
Glukokortikoid (Kortisol,kortikosteron)
|
Menurunkan
metabolisme hidrat arang dan lemak, meningkatkan metabolisme protein dan
lemak serta mengurangi kekebalan.
|
Mineral Kortikoid (Aldosteron)
|
Regulasi
Na+ dan K +, meningkatkan metabolisme hidrat arang,
menahan Na+ dan Cl- dalam tubuh dan regulasi air.
|
Beberapa kelainan yang dapat terjadi pada kelenjar adrenal adalah
sindrom cushing dan penyakit addison. Sindrom cushing merupakan penyakit yang
di akibatkan karena kelebihan glukokortikoid. Gejala – gejala dari kelainan ini
antara lain, otot – otot mengecil, osteoforosis, luka sulit sembuh dan gangguan
mental. Sedangkan penyakit addison adalah suatu penyakit akibat kekurangan
sekresi hormon glukokortikoid . Menyakit ini memiliki gejala, yaitu tekanan
darah rendah dan nafsu makan hilang. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian
pada penderita.
2.4.7
Pankreas
Pada pankreas terdapat kelompok sel yang di kenal sebagai Pulau
langerhans. Pulau ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormon insulin dan glukagon. Hormon insulin ini di hasilkan dari sel Beta yang
mempunyai fungsi untuk mengubah gula darah menjadi glikogen pada hati dan otot lurik.
Kekurangan hormon ini akan mengakibatkan gula darah tidak dapat di
ubah menjadi glikogen. Sehingga mengakibatkan timbulnya penyakit diabetes
melitus. Sedangkan hormon glukagon di hasilkan dari sel alfa yang berfungsi
menaikan gula darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa.
2.4.8
Kelenjar Kelamin
a. Ovarium
Ovarium berbentuk seperti buah kenari yang terletak di kanan kiri
uterus. Selain menghasilkan ovum, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada 2 macam
hormon yang di hasilkan yaitu estrogen dan progesteron.
i.
Estrogen
dihasilkan oleh folikel graaf. Pembentukan estrogen di rangsang oleh FSH.
Fungsi hormon ini adalah merangsang pertumbuhan ciri – ciri kelamin sekunder
pada wanita dan perilaku seksual.
ii.
Progesteron,
dihasilkan oleh korpus luteum. . Pembentukan progesteron di rangsang oleh LH.
Berfungsi mengatur pertumbuhan ari – ari ( placenta ), menghambat produksi FSH
oleh hipofisis, bersama laktogen berfungsi memperlancar produksi air susu,
mengatur pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari diding rahim.
b. Testis
Testis adalah organ reproduksi laki – laki, Testis terletak pada
skrotum. berfungsi sebagai penghasil spermatozoa dan hormon testosteron.
Testosteron ini di rangsang oleh LH. Sekresi hormon testosteron bertambah pada
massa pubertas. Hormon ini berpengaruh terhadap perkembangan ciri – ciri
kelamin sekunder pada pria dan perilaku seksual.
2.4.9
Kelenjar Timus
Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak usia di bawah 18
tahun. Kelenjar timus terletak di dekat tulang dada dan berwarna
kemerah-merahan. Kelenjar timus terdiri atas dua lobus.
Pada bayi yang baru lahir, kelenjar ini sangat kecil dan beratnya
kira-kira 10 gram atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja
mencapai 30-40 gram, kemudian berkerut lagi. Kelenjar timus menghasilkan hormon
timosin yang berfungsi merangsang perkembangan dari limfosit T. Limfosit T
berperan dalam kekebalan tubuh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hormon adalah zat kimia
yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin. Dalam tubh manusia terdapat 9 kelenjar
endokrin yang utama yaitu, hipotalamus, hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid,
adrenal, pankreas, kelenjar kelamin dan kelenjar timus. Hormon sangat penting
bagi tubuh makhluk hidup karena hormon – hormon inilah yang memacu pertumbuhan
reproduksi, metabolisme dan tingkah laku makhluk hidup.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk pembelajaran kami kedepannya.