Halaman

Senin, 05 Desember 2011

Apel, siapa yang tidak kenal dengan buah ini? Buah ini mudah didapatkan karena dijual di berbagai tempat penjualan buah. Berbagai jenis dan warna buah apel ada di mana-mana. Apel banyak disukai karena rasanya yang khas. Berdasarkan penelitian, dalam satu buah apel saja diyakini memiliki banyak khasiat yang bermanfaat bagi tubuh. Apa saja kandungan buah apel? Dan manfaat apa saja yang bisa diperoleh dari sebuah apel?

Apel banyak memiliki kandungan vitamin, mineral serta unsur lain seperti fitokimian, serat, tanin, baron, asam tartar, dan lainnya. Zat inilah yang sangat dipelukan bagi tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit. Untuk selanjutnya, akan dibahas tentang apa saja yang terkandung pada buah apel? Dan apa saja manfaat dari buah apel?

Kaya vitamin

Buah apel kaya akan kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.

Kaya mineral

Buah apel mengandung banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zinc.

Fitokimia

Buah apel juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Kaya Serat

Apel kaya akan serat, sehingga baik untuk orang yang sedang dalam program diet. Hal ini disebabkan karena serat yang tinggi sehingga mencegah lapar datang lebih cepat.

Serat untuk mengurangi lemak dan kolesterol

Buah apel mengandung serat yang berguna mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya dibuang.

Tanin

Buah apel juga memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.

Baron

Di dalam buah apel terdapat baron. Apakah baron itu? Baron berfungsi mempertahankan jumlah estrogen dalam tubuh seorang wanita.

Flavoid

Salah satu kandungan buah apel yang baik untuk menjegah penyakit adalah flavoid. Flavoid merupakan zat yang berfungsi menurunkan risiko kanker.

Asam D-glucaric

Apakah Asam D-glucaric itu? Asam D-glucaric merupakan zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Asam D-glucaric juga terdapat di dalam buah apel.

Quercetin

Quercetin merupakan zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit. Buah apel mengandung zat quercetin.

Asam tartar

Di dalam sebuah apel juga terdapat asam tartar. Asam tartar yang dapat menyehatkan saluran pencernaan, karena zat ini mampu membunuh bakteri yang ada dalam saluran pencernaan.

Melihat banyaknya unsur kesehatan yang dapat dimanfaatkan, tentu kita dapat mencoba untuk mengkonsumsi satu buah apel setiap hari.

Sumber : http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/101-manfaat-buah-apel.html

Perbedaan Belalang Sembah dan Belalang Daun


The Differences Between a Praying Mantis's & a Stick Insect's Metamorphosis

By Jessica Benes, June 02, 2011

The praying mantis reaches adulthood when it has developed wings.
Praying mantises and stick insects are both protective of themselves and good at hiding and disguising. The two insects develop in a similar way but adapt to their surroundings differently. Learn from the way the two handle their eggs and keep their young safe from predators.
There are about 2,200 kinds of praying mantises. They come from the class Insecta, and order Mantodea. Praying mantises are relatives of cockroaches and termites. Mantises live in shrubs, grass and trees where they can hide from predators.
There are about 2,500 species of stick and leaf insects. Stick insects are from the class Insecta and order Phasmatodea. They take camouflage to a new level by resembling sticks or twigs. They can be in colors of brown, green, gray, black or blue. Stick insects hide in plain sight by standing out in the open, very still.
Praying Mantises go through hemimetabolism, or incomplete metamorphosis. This process is completed in three steps: egg, nymph and adult. Females lay several egg cases (oothecae) a few days after mating. The female will hang upside down from a branch, produce a white foam and form the egg case from that foam. She'll lay her eggs and the foam will harden to form a protective shield around the eggs. Each case contains up to 200 eggs. These eggs will hatch four to six weeks later and the tiny mantids will start to molt, or shed their first exoskeleton. The female won't stick around to meet or raise her children. She won't even live much longer. Siblings sometimes feast on one another as their first meal. The growing mantids, or nymphs, look like their adult counterparts, but smaller. The mantids get bigger with repeated growth and molting of the exoskeleton to allow further development. Each stage is called an "instar." When the mantid has developed wings, the instars have completed.
The stick insects also undergo incomplete metamorphosis and have three stages of metamorphosis. There are a few differences between the two insects. Female stick insects can mate to produce eggs, or they can produce young without a mate. Eggs produced without a male will always be female and young produced with a male have a 50 percent chance of being male. Females use two methods of concealing their eggs. Sometimes the female drops eggs on the ground in various random places to prevent predators from feeding on a nest of eggs. The eggs look like fallen seeds. Other times, the female hides the eggs in the ground, in plants, bark or on the underside of leaves. The eggs of some species are covered by a hard shell and a "capitulum" node on one end that contains fats and nutrients. Ants are lured to eat the treat and discard the hard shell. The egg then incubates where it was dropped in the garbage heap and the new nymph later emerges. Some species have wings and some don't.

The Differences Between a Praying Mantis’s & a Stick Insect’s Metamorphosis

·         Paragraf 1 menceritakan tentang belalang daun yang mencapai masa dewasa ketika sayapnya mulai berkembang.
·         Paragraf 2 menceritakan tentang cara perlindungan diri belalang sembah dan stick insects.
·         Paragraf 3 menceritakan tentang klasifikasi dan habitat belalang sembah.
·         Paragraf 4 menceritakan tentang klasifikasi dan cara perlndungan diri stick insects dan belalang daun.
·         Paragraf 5 menceritakan tentang siklus hidup belalang sembah.
·         Paragraf 6 menceritakan tentang siklus hidup stick insects.
                                                                                                                                        

Mengatasi rasa nyeri saat haid

Rasa nyeri ini disebabkan adanya kontraksi rahim atau iskemia otot rahim dan lepasnya dinding rahim akibat peningkatan prostaglandin. Selain itu, rasa nyeri haid juga dikarenakan faktor hormonal, psikis, bahkan kecemasan yang berlebihan. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk mengatasi rasa sakit itu.
1. Kompreslah bagian yang dirasakan sakit dengati menggunakan botol berisi air hangar.
2. Usap-usap secara perlahan bagian perut ataupun pinggang.
3. Minumlah minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.
4. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.
5. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergan­tung ke bawah. Hal tersebut dapat membantu relaksasi.
6. Jika Anda memilih menggunakan obat sebagai penetral rasa sakit, maka gunakanlah obat-obatan dengan pengawasan dokter. Boleh minum analgesik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat, asalkan dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari.
7. Mandi air hangar, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri.
8. Suhu panas merupakan ramuan tua yang patut dicoba. Gunakan heating (bantal pemanas), kompres handuk, atau botol berisi air panas, di perut dan punggung bawah, serta minumlah minuman hangat. Mandi air hangat juga dapat membantu menghilangkan rasa nyeri.
9. Tidurlah yang cukup serta olahraga teratur (termasuk banyak jalan). Beberapa wanita dapat mengurangi rasa nyeri dengan berolahraga. Selain mengurangi stres, olahraga juga dapat meningkatkan produksi endorfin otak, penawar rasa sakit alami dalam tubuh. Tidak ada pembatasan aktivitas olahraga selama haid.
10. Pada kasus yang sangat jarang dan ekstrem, kadang diperlukan eksisi pada saraf uterus.
11. Sebuah terapi alter­natif, yaitu visuali­sasi, dapat memban­tu mengurangi nyeri haid.
12. Sebagai tambahan, aroma terapi dan pemijatan juga dapat mengurangi rasa ti­dak nyaman. Pijatan yang ringan dan melingkar dengan menggunakan telunjuk pada perut bagian bawah akan membantu mengurangi nyeri haid. Mendengarkan musik, membaca buku atau menonton film juga dapat menolong anda yang mengalami nyeri saat haid.

sumber : tipskesehatankeluarga/tips-mengatasi-rasa-nyeri-saat-haid.html

Sabtu, 03 Desember 2011

Bunga Bangkai Mekar di Cijeungjing Padalarang Bandung Barat

KRISHNA AHADIYAT/"PRLM"
KRISHNA AHADIYAT/"PRLM"
WARGA mengamati bunga bangkai yang tumbuh di halaman rumah Nenden Sri Rayanti (jongkok) di RT 02 RW 16 Kampung Cijeungjing, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin...
NGAMPRAH, (PRLM).- Bau menyengat tiba-tiba tercium dari halaman rumah Nenden Sri Rayanti (42), warga Kp. Cijeungjing, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat pekan lalu. “Baunya sangat menusuk hidung seperti bau bangkai,” ucapnya.
Nenden yang disambangi "PRLM" di rumahnya, Senin (28/11)., sama sekali tidak menduga bahwa bau busuk itu ternyata muncul dari bunga bangkai di halaman rumahnya yang tumbuh begitu saja di antara berbagai tanaman peliharaannya. Dia menemukan dua bunga bangkai jenis Amorphophalus campanulatus dengan mahkota bunga berwarna kehijauan dan kepala putik berwarna ungu kehitaman.
Salah satu bunga bangkai milik Nenden kini telah layu dan membusuk setelah tumbuh sekitar tiga minggu lalu. Ketika mencapai puncak pertumbuhannya, bunga itu memiliki tinggi hingga 60 cm dengan diameter kelopak bunga sekitar 45 cm.
“Bunga ini mengeluarkan bau busuk selama tiga hari ketika masih berkembang. Saat sudah berkembang total, bau busuknya hilang dan beberapa hari kemudian menjadi layu,” ucapnya.
Sementara satu bunga lainnya kini masih berkembang dan diperkirakan mencapai puncak pertumbuhannya seminggu kemudian. Tinggi bunga itu saat ini sekitar 40 cm dengan diameter bunga 20 cm dan belum menimbulkan bau busuk.
Kedua bunga bangkai itu, menurut Nenden, tumbuh dari benih suweg yang ditanamnya sekitar 5 tahun lalu. Benih itu diperolehnya dari daerah perkebunan di Rajamandala, Cipatat dan berguna sebagai tanaman pagar. (A-192/A-88)***

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/167261