Halaman

Selasa, 06 Maret 2012

Makalah Neuroptera


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Neuroptera berasal dari bahasa Yunani, Neure : urat dan ptera : sayap. Neuroptera dikenal dengan sebutan serangga sayap jala atau capung jarum karena tubuhnya yang mirip denga capung hanya saja lebih ramping. Nama itu diberikan karena semua serangga dalam ordo ini memiliki dua pasang sayap transparan dan berurat.
            Neuroptera adalah animalia yang termasuk ke dalam filum arthopoda dan di golongkan ke dalam kelas insecta. Neuroptera merupakan kelompok holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur,larva, pupa, dan imago. Spesies yang paling popular dari ordo neuroptera adalah undur-undur (Myrmeleon sp).

1.2 Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah yang telah kamu rumuskan adalah sebagai berikut:
a.       Apa ciri-ciri umum dari ordo neuropteran?
b.      Bagaimana pengklasifikasian dalam ordo neuroptera?
c.       Bagaimana siklus hidup ordo neuropteran?
d.      Apa peranan ordo neuropteran dalam kehidupan manusia?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah
a.       Mengetahui cirri-ciri umum ordo neuropteran
b.      Mengetahui klasifikasi anggota ordo neuropteran
c.       Mengetahui siklus hidup anggota ordo neuropteran
d.      Mengetahui peranan anggota ordo neuropteran

1.4 Metode Penulisan Makalah
            Makalah ini ditulis menggunakan metode browsing dan studi pustaka. Yaitu metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data-data yang berhubungan dengan materi neruoptera melalui media internet dan buku – buku terkait.

1.5 Sistematika Penulisan Makalah
Penulis membagi susunan makalah ini menjadi beberapa bab yang bertujuan agar pembahasan materi yang disajikan menjadi lebih mudah. Secara garis besar, bab-bab yang dimaksud sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan makalah, metode penulisan makalah serta sistematika penulisan makalah.
BAB II PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas materi tentang teori yang terkait dengan neuroptera.
BAB III PENUTUP
Berisi kesimpulan berdasarkan pembahasan masalah dan saran dari masalah yang terkait.
DAFTAR PUSTAKA
            Berisi tentang semua sumber yang digunakan dalam menulis makalah ini.

 BAB II
ORDO NEUROPTERA

2.1 Deskripsi Umum
Secara tradisional, kelompok yang dulu dikenal sebagai Planipennia, yaitu Megaloptera, Raphidioptera, dan Neuroptera saat itu juga termasuk alderflies, fishflies, dobsonflies dan snakeflies, sekarang pada umumnya dianggap sebagai kelompok yang berbeda.
Kadang-kadang nama Neuropterida digunakan untuk merujuk kepada tiga kelompok yang dianggap sebagai sebuah kelompok. Neuropteroidea ditempatkan di peringkat superordo, dengan Endopterygota menjadi clade berperingkat di atasnya, atau Endopterygota dianggap sebagai suatu superordo dan Neuropterida berperingkat dari mereka. Dalam endopterygotes, para kerabat yang tinggal terdekat dari clade neuropteri dan adalah kumbang. Sebagian besar anggota Neuroptera disebut sebagai semacam "lacewing".
Neuropterans pertama kali muncul selama Periode Permian, dan terus diversifikasi melalui Era Mesozoic. Selama ini beberapa bentuk yang luar biasa besar berkembang, terutama dalam keluarga Kalligrammatidae yang telah punah, sering disebut sebagai "kupu-kupu dari Jurassic" karena mereka berukuran besar dengan sayap bermotif.
Ordo neuroptera atau memiliki nama umum sayap jala berasal dari bahasa Yunani yaitu neure yang berarti urat dan ptera yang berarti sayap. Ordo neuroptera mengandung sekitar 4700 spesies. Para neuropterans adalah serangga yang paling primitive. Serangga ini termasuk kelompok holometabola atau serangga yang  terspesialisasi untuk menjalani metamorfosis lengkap dalam perkembangannya.
2.2 Ciri-Ciri Umum Ordo Neuroptera
1.      Serangga-serangga ini adalah serangga yang bertubuh lunak
2.      Ukuran tubuh sangat kecil sampai besar.
3.      Antenna umumnya panjang dan terdiri dari banyak ruas.
4.      Alat mulut pada larva penghisap atau penusuk dan pada dewasa penggigit.
5.      Memiliki sayap 2 pasang, seperti selaput, sayap depan dan belakang hampir sama dalam bentuk dan susunan venanya dengan rangka sayap yang melintang dan cabang-cabang ekstra rangka sayap longitudinal. Sayap depan dan belakang biasanya diletakkan seperti atap diatas tubuh pada waktu istirahat
6.      Larva mempunyai rahang yang berkembang baik, digunakan untuk menangkap mangsa.
7.      Bersayap jala 
8.      Termasuk Endopterygota
9.      Metamorfosisnya sempurna (telur – larva – pupa – imago)
10.  Larva beberapa spesies akuatik dan memiliki insang.
11.  Tipe alat mulut mandibulata.
12.   Tarsi lima ruas dan tidak memiliki sersi.
13.  Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus.
14.  Sistem saraf tangga tali.
15.  Sistem pernafasan dengan sistem trachea.
16.  Sistem peredaran darah terbuka.
17.  Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
18.  Tempat hidup di air tawar dan darat.
2.3 Klasifikasi dan Sistematika Ordo Neuroptera
Pemahaman filogeni neuropteran telah sangat membaik sejak pertengahan 1990-an. Pada tahun 1995, misalnya, itu hanya diketahui bahwa Raphidioptera Megaloptera dan bukan bagian dari Neuroptera dalam arti yang ketat, dan Mantispoidea dan bagian dari Myrmeleontoidea adalah kelompok-satunya yang bisa dikonfirmasi dengan analisis cladistic. Meskipun hubungan beberapa keluarga tetap sepenuhnya dipahami, sebagian garis keturunan utama Neuropterida kokoh saat ini dapat ditempatkan dalam konteks evolusi.
Terlepas dari beberapa kelompok yang cukup basal atau posisi tidak pasti, serangga bersayap net-dapat dibagi menjadi dua suborders, yang Myrmeleontiformia dan Hemerobiiformia. The Nevrorthidae primitif, kelompok yang paling kuno neuropterans hidup, kadang-kadang dianggap subordo suatu Nevrorthiformia ketiga atau termasuk dalam Hemerobiiformia dan lebih khusus lagi di Osmyloidea. Tapi sebenarnya mereka lebih baik dianggap sebagai garis keturunan yang sangat dasar.

Basal dan bentuk terselesaikan
Genus Mantispidiptera Grimaldi, 2000 (fosil, sebelumnya Mantispidae)
Genus Mesohemerobius (fosil)
Family Permithonidae (fosil, mungkin paraphyletic)
Family Prohemerobiidae (fossil, mungkin paraphyletic)
Family Nevrorthidae
Family Grammosmylidae (fossil)
Subordo Hemerobiiformia Incertae sedis
Family Osmylitidae (fossil, mungkim paraphyletic)
Superfamily Ithonioidea
Family Ithonidae: moth lacewings (termasuk Rapismatidae)
Family Polystoechotidae: giant lacewings (sebelumnya in Hemerobioidea)
Superfamily Osmyloidea
Family Osmylidae: osmylids
Family Chrysopidae: green lacewings, stinkflies (sebelumnya in Hemerobioidea, sementara di tempatkan disini)
Superfamily Hemerobioidea
Family Hemerobiidae: brown lacewings
Superfamily Coniopterygoidea
Family Coniopterygidae: dustywings
Family Sisyridae: spongillaflies (dahulu in Osmyloidea, sementara ditempatkan disini))
Superfamily Mantispoidea
Family Dilaridae: pleasing lacewings (sebelumnya di Hemerobioidea)
Family Mantispidae: mantidflies
Family Mesithonidae (fossil, mungkin paraphyletic)
Family Rhachiberothidae: lacewings berduri
Family Berothidae: beaded lacewings
Subordo Myrmeleontiformia
Superfamili Nemopteroidea
Family Kalligrammatidae (fossil)
Family Psychopsidae: silky lacewings (sebelumnya di Hemerobioidea)
Family Nemopteridae: spoonwings, spoon-winged laceflies, thread-winged laceflies (sebelumnya di Myrmeleontoidea)
Superfamily Myrmeleontoidea
Family Osmylopsychopidae (fossil)
Family Nymphitidae (fossil)
Family Solenoptilidae (fosil, mungkin paraphyletic)
Family Brogniartiellidae (fossil)
Family Nymphidae: split-footed lacewings (termasuk Myiodactylidae)
Family Babinskaiidae (fossil)
Family Myrmeleontidae: antlions (termasuk Palaeoleontidae)
Family Ascalaphidae: owlflies, ascalaphids

Menurut Ashley MacDonald , Justin Long dan John Pickering  dari University of Georgia, Athens :
Ordo Neuroptera terbagi menjadi family :
Corydalidae -- Dobsonflies; Fishflies; Hellgrammites
Sialidae -- Alderflie
Ascalaphidae -- Owlflies
Berothidae -- Beaded Lacewings
Chrysopidae -- Common Lacewings; Green Lacewings
Coniopterygidae -- Dusty-wings
Dilaridae -- Pleasing Lacewings
Hemerobiidae -- Brown Lacewings
Ithonidae -- Ithonid Lacewings
Mantispidae -- Mantidflies
Myrmeleontidae -- Antlions
Polystoechotidae -- Giant Lacewings
Sisyridae -- Spongillaflies
Inocelliidae -- Inocelliid Snakeflies
Raphidiidae -- Raphidiid Snakeflies

2.3.1 Family Chrysopidae

Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2f/Chrysopidae_fg02.jpg/250px-Chrysopidae_fg02.jpg          Description: F:\Δ Smad-Lock (Brankas Smadav) Δ\poto\biologi\animalia\invertebrata\arthopoda\insecta\neuroptera\chrysopidae\larva chrysopidae.jpg

Green lacewings                                              Larva chrysopidae

Kingdom:
Filum:
Kelas:
Ordo :
Subordo:
Superfamily:
Family:
Chrysopidae
Lacewings hijau serangga di besar keluarga Chrysopidae dari ordo Neuroptera . Ada sekitar 85 genera dan (berbeda antara sumber) 1,300-2,000 spesies di grup ini meluas. Anggota marga Chrysopa dan Chrysoperla sangat umum di Amerika Utara dan Eropa , mereka sangat mirip dan banyak spesies mereka telah dipindahkan dari satu genus ke waktu yang lain dan lagi, dan dalam literatur ilmiah tugas-non Chrysopa dan Chrysoperla jarang bisa diandalkan. Karena mereka adalah akrab neuropterids paling banyak orang, mereka sering hanya disebut " lacewings ". Tapi sebenarnya sebagian besar keanekaragaman Neuroptera benar disebut sebagai semacam "lacewing", sehingga lacewings umum adalah lebih baik.

2.3.1.1. Deskripsi dan ekologi

Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/ff/Chrysopa_sp._AF_2.jpg/220px-Chrysopa_sp._AF_2.jpg
Chrysopa sp.
Lacewings Green adalah serangga halus dengan lebar sayap 6 sampai lebih dari 65 mm, meskipun bentuk terbesar adalah tropis . Mereka dicirikan oleh luas lapangan kosta di venasi sayap mereka, yang meliputi vena lintas. Tubuh biasanya hijau terang ke-coklat kehijauan, dan mata majemuk yang mencolok emas di banyak spesies. Sayap biasanya tembus dengan sedikit permainan warna, beberapa memiliki vena sayap hijau atau pola sayap berawan kecoklatan. Nama vernakular "stinkflies", digunakan terutama untuk Chrysopa spesies tetapi juga bagi orang lain (misalnya Cunctochrysa ) mengacu pada kemampuan mereka untuk merilis bau busuk dari pasangan prothoracal kelenjar saat ditangani.
Serangga dewasa memiliki organ tympanal di forewings 'dasar, memungkinkan mereka untuk mendengar dengan baik. Beberapa menunjukkan perilaku Chrysopa mengelak ketika mereka mendengar kelelawar s ' ultrasound panggilan: ketika dalam penerbangan, mereka menutup sayap mereka (membuat mereka echolocational tanda tangan kecil) dan drop down ke tanah. Hijau juga menggunakan substrat atau getaran tubuh sebagai bentuk komunikasi antara mereka, terutama saat pacaran. Spesies yang hampir identik morfologis kadang-kadang dapat dipisahkan lebih mudah berdasarkan pada sinyal kawin mereka. Misalnya Eropa selatan Mediterranea Chrysoperla terlihat hampir identik dengan relatif utara C. nya carnea, tetapi mereka lagu panggilan untuk lawan jenisnya sangat berbeda, individu-individu dari satu spesies tidak akan bereaksi terhadap getaran yang lain.
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/74/Chrysopidae_%28Larva%29_01.JPG/220px-Chrysopidae_%28Larva%29_01.JPG
Serangga dewasa krepuskular atau malam hari . Mereka memakan serbuk sari , nektar dan melon dilengkapi dengan tungau , kutu daun dan kecil lainnya arthropoda , dan beberapa, yaitu Chrysopa, terutama predator . Lainnya pakan hampir secara eksklusif pada nektar dan bahan sejenisnya, dan memiliki simbiosis ragi dalam saluran pencernaan mereka untuk membantu memecah makanan menjadi nutrisi .
Larva memiliki sebuah lebih ramping " bongkok "bentuk dengan tonjolan terkemuka di dada , atau gemuk, dengan panjang bulu menonjol keluar dari samping. Bulu-bulu tersebut akan mengumpulkan puing-puing dan sisa makanan - kosong integumen yang kutu daun , terutama - yang memberikan kamuflase dari burung.
                          
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c9/Mombach_fg49.jpg/220px-Mombach_fg49.jpgDescription: F:\Δ Smad-Lock (Brankas Smadav) Δ\poto\biologi\animalia\invertebrata\arthopoda\insecta\neuroptera\chrysopidae\chrysopidae lacewing_eggs2.jpg
Mengintai telur spesies yang tidak diketahui.
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ee/Chrysoperla_carnea_larva02.jpg/220px-Chrysoperla_carnea_larva02.jpg
Larva of Common Green Lacewing ( Chrysoperla carnea ). http://en.wikipedia.org/wiki/File:Chrysoperla_carnea_Guldoeje.jpg
Telur yang disimpan pada malam hari, sendiri atau dalam kelompok kecil, satu perempuan menghasilkan beberapa 100-200 telur. Telur diletakkan pada tanaman, biasanya di mana kutu daun yang hadir di dekatnya dalam jumlah. Setiap telur digantung pada batang ramping sekitar 1 cm, biasanya pada bagian bawah daun. Segera setelah menetas, larva rontok , kemudian naik tangkai telur untuk memberi makan. Mereka adalah predator rakus, serangga menyerang sebagian besar ukuran yang cocok, terutama yang bertubuh lunak ( kutu daun , ulat dan serangga lainnya larva , telur serangga, dan pada kepadatan populasi yang tinggi juga satu sama lain). Oleh karena itu, larva adalah bahasa sehari-hari dikenal sebagai "singa kutu" (juga dieja "aphidlions") atau "serigala kutu", mirip dengan yang terkait antlions. Indera mereka lemah dikembangkan, kecuali bahwa mereka sangat sensitif terhadap sentuhan. Berjalan sekitar secara sembarangan, larva goyangan kepala mereka dari satu sisi ke sisi lain, dan ketika mereka menyerang objek mangsa potensial, larva menangkap itu. Mereka maxillae yang berlubang, memungkinkan sekresi pencernaan harus disuntikkan di mangsa, organ-organ suatu afid misalnya menjadi dilarutkan dengan ini dalam 90 detik. Tergantung pada kondisi lingkungan, larva membutuhkan sekitar 1-3 minggu untuk pupation yang terjadi dalam kepompong ; spesies dari beriklim daerah biasanya menahan musim dingin sebagai prepupa , meskipun C. carnea overwinters as newly-hatched adults. carnea overwinters as-orang dewasa yang baru menetas.

2.3.1.2. Penggunaan dalam pengendalian hama secara biologis

Sementara tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan, beberapa lacewings hijau akan makan hanya sekitar 150 item mangsa dalam seumur hidup mereka, dalam kasus-kasus lain 100 afid akan dimakan dalam satu minggu. Dengan demikian, di beberapa negara, jutaan Chrysopidae rakus tersebut dipelihara untuk dijual sebagai agen pengendalian hayati serangga dan tungau hama dalam pertanian dan kebun. Mereka didistribusikan sebagai telur, karena sebagai disebutkan di atas mereka sangat agresif dan kanibalisme di tempat terbatas, telur menetas di lapangan. Kinerja mereka adalah variabel, dengan demikian, ada banyak kepentingan dalam penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan penggunaan lacewings hijau sebagai pengendalian hama secara biologis . Spesies yang menarik sampai sekarang studi yang lebih luas dan lebih atau kurang mudah tersedia sebagai-dibesarkan telur tawanan untuk deposit keluar untuk menetas di penuh budaya-hama tanaman adalah beberapa anggota Chrysoperla serta signatus Mallada .
Tukang kebun bisa menarik lacewings ini - dan karena itu menjamin pasokan larva - dengan menggunakan tertentu tanaman pendamping dan toleransi gulma menguntungkan . Chrysopidae tertarik terutama oleh Asteraceae - misalnya calliopsis (Coreopsis), kosmos (Cosmos), bunga matahari (Helianthus) dan dandelion (Taraxacum) - dan Apiaceae seperti dill (Anethum) atau angelica (Angelica).

2.3.1.3. Sistematika dan taksonomi

Lama, lacewings hijau dianggap kerabat dekat dari lacewings menyenangkan ( Dilaridae ) dan lacewings coklat ( Hemerobiidae ) dan ditempatkan di superfamili Hemerobioidea. Tapi pengelompokan ini tidak tampaknya alam dan disesatkan paling signifikan oleh hemerobioideans seharusnya ' plesiomorphic larva . Saat ini, Hemerobioidea biasanya dianggap monotypic , hanya berisi lacewings coklat; yang lacewings hijau tampaknya sangat erat terkait dengan osmylids ( Osmylidae ), yang memiliki lebih maju larva lebih dangkal menyerupai orang-orang dari spongillaflies ( Sisyridae ) dengan yang spongillaflies dengan demikian dahulu bersekutu. Jadi superfamili Osmyloidea - juga monotypic berikut spongillaflies 'penghapusan dari sana - adalah lemari hidup relatif dari lacewings hijau, beberapa Mesozoikum taksa telah ditempatkan dalam keluarga lebih dekat untuk Chrysopidae ( Ascalochrysidae dan Mesochrysopidae ) dan bersatu dengan ini untuk superfamili Chrysopoidea .

2.3.1.4. Dipilih genera

Genera hidup Chrysopidae dibagi menjadi satu yang sangat besar dan dua kecil subfamilies , beberapa marga tidak kokoh ditugaskan untuk salah satu dari belum:
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4f/Nothancyla_verreauxi.jpg/220px-Nothancyla_verreauxi.jpg
Subfamili Apochrysinae Handlirsch, 1908
Subfamili Chrysopinae
  • Hampir 60 genera
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/42/Nothochrysa_fulviceps_bl2.JPG/220px-Nothochrysa_fulviceps_bl2.JPG
Subfamili Nothochrysinae Navas, 1910
Dibandingkan dengan Neuroptera lain, yang memiliki luas, kadang-kadang sangat berlimpah, catatan fosil , lacewings hijau tidak dikenal dari fosil banyak, dan ini umumnya tidak dipelajari dengan baik . prasejarah kerabat mereka yang disebutkan di atas, bagaimanapun, menunjukkan bahwa setidaknya basal radiasi dari Chrysopoidea harus memiliki terjadi dalam Jurassic sudah, jika tidak sebelumnya.
2.3.2 Family Myrmeleontidae

Klasifikasi Ilmiah Myrmeleon sp.
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Classis             : Insecta
Ordo                : Neuroptera
Superfamily     : Myrmeleontidea
Familia            : Myrmeleontidae
Genus              : Myrmeleon
Species            : Myrmeleon sp
Undur-undur merupakan Kinjeng Dom atau capung jarum. Capung jarum merupakan capung kecil yang mirip jarum. Undur-undur banyak ditemui disekitar rumah yang halamannya berpasir. Rumah atau lebih tepat disebut sebagai perangkap (seperti laba-laba) terlihat seperti lingkaran atau lubang dipasir . Serangga atau semut yang melaluinya akan terjebak dalam lubang pasir tersebut sehingga tidak dapat naik, sehingga akan menjadi makanan undur-undur tersebut.
Undur-undur merupakan ordo Neuroptera (serangga bersayap jala). Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala. Di dunia ini diperkirakan ada sekitar 2.000 spesies undur-undur dan mereka tersebar di seluruh dunia.
Nama "undur-undur" diberikan pada hewan ini karena kebiasaan larvanya berjalan mundur saat menggali sarang jebakan di tanah. Di daerah Barat, hewan ini dikenal dengan nama antlion (semut singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di dalam tanah sehingga dianggap sebagai "singanya para semut".
2.3.2.1.Makanan Undur-undur

Larva undur-undur terkenal sebagai pemangsa yang ganas karena ia memakan hampir segala jenis Arthropoda kecil, terutama semut. Ia berburu secara pasif dengan cara membuat sarang jebakan berbentuk corong, lalu bersembunyi di tengahnya sambil menunggu ada mangsa yang terperosok masuk. Bila ada mangsa terjebak masuk ke dalam perangkapnya namun masih bisa bergerak naik, larva undur-undur akan melempari mangsanya dengan butiran pasir agar tergelincir. Larva undur-undur mengetahui kehadiran korbannya dengan cara merasakan getaran dari gerakan korbannya. Larva undur-undur juga memiliki sepasang rahang tajam dan di ujungnya terdapat lubang untuk menyuntikkan racun ke dalam tubuh mangsanya untuk membunuhnya, lalu mulai menghisap cairan tubuhnya.
Makanan undur-undur dewasa lebih bervariasi. Sebagian spesies hidup dengan memakan nektar dari bunga, sementara beberapa spesies lainnya hidup dengan memakan Arthropoda kecil seperti halnya larva undur-undur. Untuk membudidayakan undur-undur, biasanya orang-orang memberi bubuk roti sebagai makanan undur-undur.

2.3.2.2.Ekologi Undur-undur
            Kekuatan hidup undur-undur jika di tempat terbuka (bukan di tanah gembur) bisa bertahan selama 2 hari. Jika disediakan tanah gembur, maka akan bertahan hidup cukup lama. Dan tak lupa diberi bubuk roti sebagai makannya. Undur-undur hidup di dalam tanah kering gembur, tidak berlembab, dan bisanya berada di daerah perkampungan karena kalau di kota sekarang ini tanahnya sudah terkontaminasi dengan berdirinya gedung-gedung bertingkat dan tanah berubah menjadi aspal dan tembok. Sedangkan habitat undur-undur yang berkualitas biasanya terdapat di daerah pegunungan. Alat reproduksi pada Myrmeleon sp. Sebagaimana hewan umunya, alat kelamin jantan dan betina terpisah..
            Suhu berperan penting dalam menunjukkan spesies pada saat tertentu karena setiap makhluk hidup mempunyai batas suhu minimal, optimal, dan maksimal tertentu.suhu optimal untuk undur-undur adalah 27 derajat celcius. Kelembapan udara di sekitar undur-undur adalah 55%-56%.
2.3.2.3. Anatomi Undur-Undur
Undur-undur memiliki penampilan yang sekilas mirip dengan capung karena sama-sama memiliki abdomen yang panjang dan memiliki dua pasang sayap transparan berurat pada thoraxnya. Ia bisa dibedakan dengan capung dengan melihat antenanya yang panjang dan ujungnya sedikit melengkung, ukurannya yang rata-rata lebih kecil, dan matanya yang terletak di sisi kepala serta berukuran lebih kecil dibandingkan mata capung. Undur-undur juga tidak bisa terbang secepat dan selincah capung karena ia pada dasarnya merupakan penerbang lemah.
Undur-undur memiliki ukuran yang bervariasi. Jenis undur-undur terbesar di dunia diketahui berasal dari genus Palpares yang hidup di Afrika dan rentang sayapnya mencapai 16 cm. Spesies yang terkecil berasal dari wilayah Arabia dan rentang sayapnya hanya sekitar 2 cm. Mayoritas undur-undur sendiri umumnya berukuran antara 4-10 cm.
2.3.2.4. Daur hidup dan reproduksi
Reproduksi terjadi tidak lama setelah undur-undur baru saja keluar dari kepompongnya. perkawinan dimulai ketika sepasang undur-undur jantan dan betina hinggap di pohon. Sepasang undur-undur itu lalu melakukan kopulasi dengan cara saling melekatkan ujung ekornya. Kopulasi bisa berlangsung hingga dua jam lamanya. Undur-undur betina yang sudah kawin selanjutnya akan pergi mencari tempat untuk bertelur dan masih mungkin kembali ke tempat yang sama untuk kembali melakukan perkawinan.
Perkembangan undur-undur dimulai ketika betina meletakkan telurnya di dalam tanah berpasir dengan cara mengetuk-ngetuk abdomennya ke dalam tanah dan mengeluarkan telur-telurnya di sana. Di dalam tangkapan, undur-undur betina bisa mengeluarkan telur hingga 20 butir sekali bertelur dan biasanya ia memilih pasir yang bersuhu hangat. Kadang-kadang, undur-undur betina yang sedang menaruh telur di atas pasir tertangkap oleh larva undur-undur lain yang kebetulan membuat jebakan yang berdekatan dengan tempatnya bertelur.
Telur undur-undur akan menetas menjadi larva yang bertubuh gempal, pipih, berkaki enam, dan memiliki sepasang taring panjang di kepalanya. Mayoritas spesies larva undur-undur selanjutnya akan membuat jebakan di tanah dengan cara bergerak mundur memakai tubuhnya seperti mata bor dan mulai menggali dengan gerakan spiral hingga akhirnya membentuk sarang jebakannya yang berbentuk seperti corong (biasa disebut "liang undur-undur"). Pada sebagian spesies undur-undur semisal Dendroleon pantheormis, larvanya tidak membuat sarang jebakan, namun hanya bersembunyi di tempat-tempat tertentu lalu menerkam hewan kecil yang lewat di dekatnya. Hal yang unik pada larva undur-undur adalah mereka tidak memiliki anus sehingga ampas sisa-sisa metabolisme tubuhnya akan disimpan dan baru dikeluarkan ketika mereka sudah menjadi undur-undur dewasa.
Fase selanjutnya dalam pertumbuhan undur-undur adalah fase kepompong atau pupa. Kepompong mereka berupa kumpulan butiran pasir di sekitarnya yang disatukan dengan sutra dari kelenjar di abdomennya. Kepompong ini biasanya terkubur hingga beberapa sentimeter di dalam tanah. Pada fase kepompong terjadi perubahan bentuk di dalamnya dan setelah sekitar satu bulan, undur-undur dewasa akan keluar dan mulai menunggu sayapnya kering sebelum bisa terbang untuk mencari pasangan. Undur-undur dewasa rata-rata berusia antara 20-25 hari, sementara sebagian dari mereka juga diketahui bisa hidup hingga usia 45 hari.
2.3.2.5. Perilaku
Undur-undur dewasa jarang terlihat di alam liar karena ia baru aktif keluar di sore hari dan bisa terlihat menggerombol di malam hari saat sedang mencari pasangan kawin. Mereka juga kadang-kadang dianggap sebagai gangguan bagi manusia karena jika hinggap pada seseorang, mereka bisa memberikan gigitan yang cukup menyakitkan walaupun tidak sampai membahayakan.
Undur-undur ternyata memiliki kemampuan untuk mengobati penyakit kencing manis. Kemampuan mengobati kencing manis ini dikarenakan undur-undur mengandung zat yang disebut sulfonilurea. Zat ini mampu bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas pankreas dalam membentuk insulin. Seperti kamu tahu, diabetes disebabkan karena insulin yang diproduksi pankreas menurun. Padahal insulin diperlukan untuk mengubah glukosa (gula darah) menjadi glikogen (gula hati/gula otot). Ini berakibat kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi sedemikian rupa, sampek-sampek kelebihan glukosa tadi terbuang bersama air kencing. Makanya penyakit ini disebut kencing manis. Nah, efek dari sulfonilurea tadi mampu merangsang pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak. Kalau produksi insulin meningkat berarti kadar glukosa bisa diturunkan. Ini sudah terbukti secara medis, bahkan para dokter menganjurkan pasiennya untuk memakan undur-undur untuk pengobatan diabetes.

2.3.4 Family Corydalidae

Common Name           : Hellgrammite

Class                            : Insecta
Order                           : Neuroptera
Family                         : Corydalidae
Ecological niche          : Predator
Ciri-ciri                        : Berwarna gelap, elongate body with eight pairs of lateral abdominal filaments; large mandibles for catching prey; one pair of prolegs at posterior end of abdomen each bearing two hooks.

Lalat Dobson (Corydalis cornutus), berkerabat dekat dengan lalat alder, sayap jala, dan undur-undur. Salah satu ciri yang paling mencolok pada serangga besar ini ialah adanya dimorfi seksual (beda bentuk antara jantan dan betina) yang sangat menonjol. Jantan mudah dibedakan dengan betina,oleh mandibula yang sangat panjang dan melengkung, melintang satu dengan yang lain, dan tampaknya sama panjang dengan bagian tubuh selebihnya.
Lalat Dobson yang tergolong warga neuropteran yang paling besar dengan bentang sayap sampai 10 cm lebih. Serangga ini umumnya ditemukan di dekat aliran sungai dan perairan tawar. Serangga dewasa agaknya tidak makan, akan tetapi larvanya yang panjangnya 8 cm merupakan karnivora.
2.4 Anatomi dan biologi
Neuropterans adalah serangga bertubuh lunak dengan fitur-fitur khusus yang relatif sedikit. Mereka memiliki mata besar senyawa lateral, dan mungkin atau tidak mungkin juga memiliki ocelli. Mulut mereka memiliki rahang yang kuat cocok untuk mengunyah, dan kekurangan berbagai adaptasi yang ditemukan di sebagian besar kelompok serangga lainnya endopterygote.
Mereka memiliki empat sayap, yang biasanya serupa dalam ukuran dan bentuk, memiliki pola umum dari vena. Beberapa Neuropterans memiliki spesialisasi indra di sayap mereka, atau memiliki bulu atau struktur lainnya untuk menghubungkan sayap mereka bersama-sama selama penerbangan.
Larva adalah pemangsa khusus, dengan rahang memanjang disesuaikan untuk menusuk dan mengisap. Bentuk tubuh larva bervariasi antara keluarga yang berbeda, tergantung pada sifat mangsanya. Secara umum, bagaimanapun, mereka memiliki tiga pasang kaki toraks, masing-masing berakhir dalam dua cakar. perut sering memiliki cakram perekat pada dua segmen terakhir.
Secara anatomi, larva terspesialisasi untuk makan, sedangkan imago untuk reproduksi dan penyebaran.
Larva dan imago dipengaruhi oleh tekanan dan respon yang selektif (=phenotypes), yaitu terhenti pada stadium pupa.
2.5 Siklus Hidup dan Ekologi
Neuroptera mengalami metamorfosis sempurna sehingga termasuk kelompok Holometabola. Pada tipe ini serangga memiliki empat stadia selama siklus hidupnya yaitu telur – larva – pupa – imago (serangga dewasa) dan larvanya jarang mirip dengan dewasa.
Beberapa spesies dari serangga ini meletakkan telur seperti benang, peletakkan telur tersebut dapat menghindari pemangsaan oleh serangga lain dan diperkirakan dapat menghindari kanibalisme.
Serangga pradewasa disebut larva, dan memiliki habitat yang berbeda dengan imagonya. Larva berbentuk compodeiform dan kebanyakan larva sebagai pemangsa. Habitat larvanya berbeda-beda, tergantung jenisnya beberapa kelompok aktif pada tanaman (=arboreal), contohnya aphid lions yang terlihat bebas dan sering melakukan kamuflase dengan reruntuhan/puing, beberapa hidup di tanah (=geophiles), contohnya ant-lions yang dikenal membuat lubang jebakan untuk mangsanya, dan sebagian lagi ada yang hidup di air (family Sisyridae), contohnya yang bersifat parasit pada freshwater sponges. Larva merupakan fase yang aktif makan.
Larva kebanyakan keluarga adalah predator. Banyak chrysopids makan kutu daun dan serangga hama lain, dan telah digunakan untuk pengendalian biologis (baik dari distributor komersial tetapi juga berlimpah dan tersebar luas di alam). Larva dalam berbagai keluarga menutupi diri mereka di puing-puing (kadang-kadang termasuk serangga mangsa mati) sebagai kamuflase, dibawa ke ekstrim di singa semut, yang membenamkan diri benar-benar keluar dari pandangan dan menyergap mangsa dari "lubang" dalam tanah. Larva beberapa Ithonidae yang pengumpan akar, dan larva Sisyridae adalah air, dan makan spons air tawar. Sebuah mantispids sedikit yang parasit dari kantung-kantung telur laba-laba.
Serangga ini pada saat pupa mempunyai mandibel besar, yang berfungsi untuk merobek kokon sehingga serangga dewasa dapat muncul. Pupa merupakan bentuk peralihan yang dicirikan dengan terjadinya perombakan dan penyusunan kembali alat-alat tubuh bagian dalam dan luar. Seperti holometabolic lain, pada tahap pupa, umumnya tertutup dalam beberapa bentuk kokon yang terdiri dari sutra dan tanah atau sampah lainnya. Pupa akhirnya memotong jalan keluar dari kepompong dengan rahang, dan bahkan bisa bergerak untuk sementara waktu sebelum menjalani mabung ke bentuk dewasa.
Neuroptera yang dewasa terdapat pada berbagai tempat. Serangga dewasa adalah penerbang yang agak lemah, aktif pada tanaman, kadang-kadang ditemukan pada tempat terang/ bercahaya. Kebanyakan yang dewasa bersifat sebagai pemangsa. Meskipun neuropteran dewasa dari banyak kelompok juga predator, tapi beberapa tidak makan, atau hanya mengkonsumsi nektar.
2.6 Peranan Neuroptera
a.       Beberapa spesies dapat dikonsumsi untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan obat dan menyembuhkan berbagai penyakit
b.      Merupakan mata rantai makanan yang penting dalam kelangsungan kehidupan makhluk hidup
c.       Pengendali alami bagi hama dari jenis kutu-kutu daun


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Neuroptera atau sayap jala merupakan animalia kelas insecta yang bersifat karnivor. Neuropteran banyak ditemukan di daerah tropis. Neuroptera termasuk ke dalam kelompok holometabola karena mengalami metamorphosis yang sempurna dengan bentuk larva yang jauh berbeda dengan bentuk dewasa.
            Ordo neuropteran dibagi ke dalam beberapa family, 3 family yang paling sering ditemukan adalah family chrysopidae, family corydalidae, dan family myrmeleontidae.
            Daur hidupnya meliputi telur – larva – pupa (kepompong) – imago.
            Anggota dari ordo neuropteran ini banyak ditemukan di kawasan tropis, begitu pula di Eropa Selatan serta di bagian selatan dan barat daya Amerika Serikat.

1 komentar:

  1. Hi kak, thank you for this paper. It helps me a lot. If you don't mind can you write your social media so I can follow you or contact you. Saya sedang menempuh pendidikan di salah satu PTN di Indonesia. Salam kenal :)

    BalasHapus